BANDA ACEH – Lembaga survei Lembaga Institute for Statistics and Socio-Ecological Development (ISSED) menyatakan pasangan calon Illiza-Afdal unggul dalam Pilkada Banda Aceh. Namun, ternyata survei itu adalah survei abal-abal yang dinilai sengaja diluncurkan untuk mempengaruhi opini publik beberapa hari menjelang pemilihan.
Penilaian itu disampaikan ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA), Heri Safrijal SP MTP, Jumat 22 November 2024.
Heri menyebutkan hasil survei abal-abak tersebut tidak realistis dan tidak mencerminkan kondisi lapangan, belum lagi jumlah perhitungannya juga melebihi 100%.
“Kami yakin ini bukan survei resmi. Hasilnya bahkan melebihi 100,01%, yang jelas-jelas tidak masuk akal dan berpotensi mengarah kepada pembohongan publik. Ini terkesan seperti upaya paslon 01 untuk mempengaruhi publik karena mungkin sudah terlalu panik, sehingga menggunakan survei yang abal-abal,” bebernya.
Ia menambahkan, hasil survei tersebut lebih menyerupai propaganda politik daripada kajian ilmiah.
Lebih lanjut, Heri menduga kuat bahwa survei ISSED merupakan survei pesanan dari salah satu pasangan calon yang sudah mulai frustrasi dan panik karena kalah bersaing. “Ini seperti upaya terakhir untuk mempengaruhi opini publik menjelang hari pencoblosan. Tapi, anehnya mulai dari metodologi hingga perhitungannya tak bisa dipertanggungjawabkan jawaban secara ilmiah,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh survei yang diragukan kredibilitasnya. “Survei semacam ini menunjukkan adanya kandidat yang sengaja ingin membodohi masyarakat. Kita harus bijak dan mengacu pada data yang benar-benar terpercaya, jangan sampai dibodohi oleh politisi yang haus kekuasaan dan ingin melakukan segala cara,” lanjutnya.
Kritik terhadap ISSED ini semakin memperkuat urgensi untuk memastikan lembaga survei yang terlibat dalam Pilkada benar-benar independen, profesional, dan tidak memiliki konflik kepentingan.
“Kita menghimbau untuk lebih kritis dalam menerima informasi agar tidak mudah terpengaruh oleh opini yang tidak berdasar seperti survei abal-abal ini,” pungkasnya.